
Transmisi otomatis vs. Transmisi Variabel (CVT) bekerja dengan sangat berbeda. Sebagian besar pemilik mobil di kota-kota besar lebih mengenal transmisi otomatis daripada manual. Tanpa alasan, transmisi otomatis dinilai lebih nyaman dan mudah digunakan.
Juga diyakini bahwa kondisi kota yang sering macet lebih cocok untuk transmisi otomatis, karena pengemudi tidak perlu repot terus-menerus menekan pedal kopling. Dengan transmisi otomatis, pengemudi hanya perlu menginjak pedal gas dan rem dengan kaki kanan.
Namun, banyak pemilik mobil yang belum mengetahui banyak tentang teknologi transmisi otomatis. Faktanya, ada dua teknologi yang saat ini digunakan oleh pembuat mobil. Transmisi otomatis dan transmisi CVT kini semakin populer.
Transmisi Otomatis vs CVT
Tentunya masing-masing teknologi transportasi memiliki keunggulan masing-masing dari kedua jenis transportasi tersebut. Keduanya menawarkan kemudahan dan kenyamanan pada saat yang sama, lalu apa perbedaan antara keduanya? Simak ulasan berikut ini.
1. Transmisi konvensional
Dapat dikatakan bahwa matic tradisional masih menggunakan prinsip pengoperasian yang sama dengan transmisi manual. Transmisi otomatis tradisional memiliki tingkat rasio gigi yang mempengaruhi kecepatan dan akselerasi.
Jadi masih ada gigi rendah, sedang dan tinggi. Perbedaan antara transmisi otomatis konvensional adalah bahwa kombinasi gigi bergantung pada apa yang disebut roda gigi planet, mirip dengan gerakan planet dan matahari. Set roda gigi planet ini terdiri dari satu roda gigi annular dan satu roda gigi matahari.
Namun, transmisi otomatis konvensional dengan akselerasi 4-percepatan biasanya menggunakan dua set roda gigi planetary, dimulai dengan roda gigi 1, 2, 3 dan 4, membentuk rasio roda gigi.
Selain itu, transmisi otomatis yang ada juga menggunakan torque converter. Tugas konverter torsi ini adalah menggunakan tekanan oli transmisi yang diatur oleh badan katup untuk menggerakkan poros input yang mengatur perpindahan gigi.
Banyak mobil yang menggunakan jenis transmisi otomatis tradisional di Indonesia, antara lain Toyota Agya, Avanza, Kijang Innova, Fortuner, Daihatsu Ayla, Xenia, Mitsubishi Xpander dan Suzuki Ertiga.
2. Transmisi CVT
Keduanya transmisi otomatis, tetapi transmisi CVT menggunakan teknologi yang sama sekali berbeda. Tidak ada yang namanya planetary gear dan torque converter karena CVT mengandalkan sepasang pulley berupa driven pulley dan driven pulley. Keduanya dihubungkan oleh sabuk baja.
Nah, kedua katrol tersebut bisa di-zoom in dan out tergantung kecepatan yang Anda inginkan. Perubahan ini juga memberikan tarif yang sangat tinggi dibandingkan dengan transmisi manual atau otomatis.
Oleh karena itu, tidak seperti transmisi manual atau otomatis dengan tingkat gigi, CVT tidak memiliki batasan rasio.
Di Indonesia transmisi CVT mulai banyak digunakan pada beberapa model mobil seperti Toyota Yaris, CH-R, Honda Jazz, HR-V, Nissan Grand Livina, Juke, Datsun Go, dll.