
Penggemar balap pasti tahu spesifikasi Formula E. Terlebih lagi, ajang sprint bertenaga listrik ini menjadikan Jakarta sebagai salah satu seri balapnya. Meski merupakan mobil listrik, performa Formula E tidak main-main.
Sekilas, tampilan mobil Formula E mirip dengan mobil Formula 1. Bedanya, desain Formula E lebih futuristik. Spesifikasi Formula E juga identik dengan perkembangan teknologi, karena menerapkan banyak kontrol “by wire”.
Spesifikasi E. Resmi
Rumus E yang saat ini digunakan adalah Gen2. Ada beberapa improvisasi sejak balapan ini dibuat, seperti menggunakan baterai yang lebih besar dan lain-lain. Simak ulasan berikut untuk lebih jelasnya.
Formula E generasi ke-2
Spesifikasi Formula E telah meningkat sejak balapan itu. Dalam mobil Formula E Gen 1, pengemudi harus menyusun strategi yang mengubah mobil menjadi lubang. Mobil Formula E Gen 1 memerlukan strategi ini karena kapasitas baterainya yang kecil.
Di sisi lain, di Formula E Gen 2, penggunaan baterai telah ditingkatkan hingga 2x, sehingga tidak diperlukan lagi. Dari segi ukuran, Formula E generasi kedua memiliki dimensi yang sedikit berubah dibandingkan yang pertama.
Panjangnya bertambah 160 mm menjadi 5160 mm, dan lebarnya berkurang 10 mm menjadi 1770 mm. Ukuran sayap depan diperkecil hingga 1553 mm atau 25 mm, sedangkan sayap belakang berukuran 1.505 mm. Selama pengembangan, desain Formula E ditugaskan oleh SPARK bekerja sama dengan FIA, regulator balap dunia.
Motor penggerak tembus pandang 335 hp
Untuk landasan pacu, spek Formula E tentu bukan main-main. Mesin tersebut dapat menghasilkan output katapel sebesar 250 kW atau 335 hp. Namun, dalam balapan tersebut, semua tim hanya mampu meningkatkan kekuatannya di kisaran 200 kW.
Formula E Generasi ke-2 dapat mencapai kecepatan tertinggi 280 km/jam. Namun yang paling menarik adalah kemampuannya untuk berakselerasi. Mobil balap listrik ini mampu melaju dari 0 hingga 100 km/jam dalam 2,8 detik.
Keunggulan motor listrik dibanding ICE (internal combustion engine) terletak pada torsi maksimum yang bisa langsung dirasakan mulai dari 0rpm.
modus attack
Tidak ada alasan mengapa spesifikasi Formula E sengaja dibatasi pada daya puncak hanya di kisaran 200 kW. Targetnya terkait erat dengan apa yang disebut mode serangan. Jadi, mobil balap listrik memiliki semacam fungsi boost untuk meningkatkan performa mobil.
Saat mode serangan diaktifkan, output kendaraan meningkat dari 250 kW atau 335 hp ke performa maksimal.
Namun, ada syarat dalam spesifikasi Formula E ini untuk mengaktifkan mode serangan. Pengemudi harus terlebih dahulu melewati zona aktivasi yang terletak di sisi trek tertentu. Posisinya berada di luar garis balapan, sehingga tidak mengganggu pelari lain.
Saat mode serangan diaktifkan, pengendara dapat menggunakannya di area trek tertentu. Mode serang berguna untuk menyalip. Namun, jumlah dan durasi mode serangan akan ditentukan oleh penyelenggara balapan Formula E sebelum balapan dimulai.
baterai
Spesifikasi Formula E tentunya tidak terlepas dari baterai yang Anda gunakan. Mengapa Baterai, seperti halnya bahan bakar, merupakan komponen sumber tenaga untuk motor penggerak kendaraan listrik. Semakin besar baterai yang Anda gunakan, semakin lama kendaraan listrik Anda akan bertahan.
Baterai Formula E Gen 2 memiliki peningkatan kapasitas yang nyata, dua kali lipat kapasitasnya dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kapasitas baterai yang saat ini digunakan adalah 52 kWh. Dengan baterai berkapasitas tinggi tersebut, Formula E dapat terus berlari kencang hingga akhir balapan.
Tidak seperti Formula E Gen 1, daya baterai rendah dan pengemudi harus masuk pit untuk mengganti kendaraan.
Dari segi bobot, baterai Formula E saat ini memiliki bobot sekitar 385 kg. Berat total Formula E adalah 900 kg.
brake
Spesifikasi Formula E memang memiliki orientasi drive-by-wire, namun yang menarik adalah penggunaan sistem rem atau brake with wires. Uniknya, sistem rem kawat hanya digunakan untuk roda belakang.
Oleh karena itu, setiap tekanan yang diterapkan pada pedal rem diubah oleh sensor untuk menyesuaikan pengereman sesuai dengan putaran roda belakang.
Selain rem kawat, Formula E juga menerapkan teknologi pengereman regeneratif yang mengubah kekayaan kinetik pengereman menjadi energi listrik yang disalurkan ke baterai.