
Mobil Formula E dan Formula 1 sering dibandingkan karena dua prototipe mobil balap ini bisa dibilang sebagai mobil tercepat di kelas kompetisinya. Formula 1 jelas mengacu pada mobil balap dengan mesin konvensional, dan Formula E mengacu pada kendaraan listrik.
Faktanya, Formula E adalah jawaban atas perkembangan kendaraan listrik yang terus meningkat. Secara desain, Formula E vs Formula 1 memiliki desain yang serupa karena meningkatkan aerodinamika.
Formula E vs Formula 1
Performa kedua mobil ini tentu tidak main-main. Tapi saya tidak bisa bilang Formula E kalah, tapi Formula 1 masih lebih baik. Dalam hal akselerasi, Formula 1 mengharuskan Anda menekuk lutut dengan Formula E. Agar lebih jelas, perhatikan perbandingan berikut.
Formula E
Formula E vs Formula 1 pasti berhubungan langsung dengan katalis dapur. Tidak masalah. Dua mobil balap ini seolah membuktikan mana yang lebih cepat – mesin bensin atau motor listrik!
Pada generasi kedua saat ini, Formula E. Mesin ini didasarkan pada drivetrain yang mampu menghasilkan tenaga hingga 250 kW (335 hp). Namun, dalam balapan tersebut, semua tim hanya mampu meningkatkan kekuatannya di kisaran 200 kW. Daya hingga 250 kW hanya digunakan saat mode serangan aktif.
Formula E Generasi ke-2 dapat mencapai kecepatan tertinggi 280 km/jam. Namun yang paling menarik adalah kemampuannya untuk berakselerasi. Mobil balap listrik ini mampu melaju dari 0 hingga 100 km/jam dalam 2,8 detik.
Kapasitas baterai yang saat ini digunakan adalah 52 kWh. Dengan baterai berkapasitas tinggi tersebut, Formula E dapat terus berlari kencang hingga akhir balapan. Dari segi bobot, baterai Formula E saat ini memiliki bobot sekitar 385 kg. Berat total Formula E adalah 900 kg.
Pemasok roda untuk Formula E dipercayakan kepada Michelin. Ban yang digunakan memiliki resistansi rendah untuk memenuhi persyaratan mobil balap listrik.
Formula 1
Formula E tidak bisa dibandingkan dengan Formula 1. Formula 1 telah ada sejak 1950 dan telah berkembang pesat sejak saat itu. Selain itu, tidak seperti Formula E yang menggunakan basis mobil yang sama, Formula 1 dikembangkan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh masing-masing pabrikan.
Untuk dapur pacu misalnya, ada mobil Formula 1 yang dikemudikan juara 2021 Lewis Hamilton, dan Mercedes-AMG F1 W11 EQ Performance dibekali mesin berkode M11 dengan konfigurasi V6 turbocharged 1.600cc.
Mesinnya bisa berputar hingga 13.000 rpm. Dipadukan dengan dukungan motor listrik, terciptalah sebuah teknologi hybrid.
Output maksimum 950 tenaga kuda ditransmisikan ke roda belakang melalui transmisi otomatis delapan kecepatan. Di sisi lain, kecepatan tertinggi dalam 360 km/jam. Sebuah mobil Formula 1 hanya membutuhkan 2,1 detik untuk berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam.
Namun, gaya yang besar mempengaruhi penggunaan ban. Strategi pemilihan ban dan waktu penggantian sangat penting. Jadi, strategi berhenti di balapan Formula 1 bisa menentukan kemenangan.