
Dengan munculnya sepeda motor gaya klasik baru, sepeda motor bekas klasik muncul kembali. Tapi harganya tidak murah. Misalnya, W175 dijual seharga Rp 30 juta. Honda Super Cub C125 lebih mahal Rp 60 juta (OTR Jakarta).
Jadi selama Anda menginginkan motor klasik, tak ada salahnya membeli motor antik dengan uang terbatas. Ini membutuhkan perawatan khusus dan mungkin akan membutuhkan banyak perbaikan. Namun, merestorasi motor klasik bekas pasti akan memberikan hasil yang lebih memuaskan.
Sepeda Motor Klasik Bekas
Ada banyak motor klasik bekas yang layak dipertimbangkan. Bahkan banyak yang diburu rata-rata untuk dijadikan bahan restorasi atau dimodifikasi sesuai alur desain tertentu. Jadi motor vintage mana yang harus Anda beli? Berikut adalah tujuh rekomendasi.
1. Honda CB100
Berbicara motor lawas yang tidak mengenal Honda CB100. Kuda besi dari tahun 70-an ini benar-benar melegenda di Indonesia. Namanya melejit melawan Iqbal Ramadan di awal film Dylan 2018.
Saking populernya, komponen CB100 masih banyak beredar di pasaran. Jadi jangan khawatir jika Anda membelinya belum selesai. Sepeda motor dan komponen kanibal ini juga dapat dengan mudah dimodifikasi menjadi produk lain seperti Honda GL, Tiger, dll.
Honda CB100 menampilkan tubuh telanjang ramping dengan lampu bulat. Konfigurasi mesinnya juga sangat sederhana dengan satu silinder 99cc tanpa pendingin cairan. Desainnya sebagian besar mencerminkan aura muda tahun 70-an.
2. Kawasaki KZ200
KZ200 atau Binter Merzy adalah motor legendaris dari Kawasaki, Indonesia. Nama Binter diambil dari nama pemilik merek Kawasaki pada masa PT. Bintang Cerah (Pelukis).
Kuda besi ini memiliki tubuh yang agak besar, sehingga cocok untuk orang yang lebih tinggi. Di Indonesia, Binter Merzy digiling dalam dua bentuk. Output pertama mengadopsi pola melingkar yang terlihat pada lampu depan, tangki, dan dasbor. Model berikut ini mirip dengan kotak.
Dari segi kapasitas mesin, kedua motor klasik ini menggunakan konfigurasi silinder tunggal 200cc. Bedanya untuk versi boks, inti mekanik lebih sempurna sebagai penyeimbang poros engkol agar getaran mesin tidak terlalu kuat.
3. Honda C70
Julukan untuk sepeda ini adalah Pitong. Dalam bahasa Jawa, Pitungpuluh berarti 70. Umur C70 juga sangat panjang di Indonesia. Sekitar 10 tahun dari awal 1970-an. Jadi cukup padat dan Anda masih bisa melihatnya di jalan hari ini.
Keunggulan Honda C 70 memiliki kapasitas mesin yang bandel 70cc. Bahan-bahannya, baik asli maupun replika, banyak tersedia di pasaran. Motor ini juga tidak menggunakan kopling dan memiliki jok yang rendah sehingga mudah untuk dikendarai. Cocok untuk penggunaan sehari-hari.
4. Suzuki TS125
Penggemar motor trail klasik pasti tahu Suzuki TS125. Diproduksi di Indonesia selama 12 tahun sejak 1993. Merek mereka menggunakan lampu depan berbentuk kotak dan warna bodi yang populer, kuning.
Soal durabilitas, sudah tidak diragukan lagi saya pernah menggunakan motor klasik ini. TS125 dengan mesin 125cc tidak digunakan dalam operasi TNI dan Polri.
5. Vespa P150X (PX)
Vespa PX sangat populer di seluruh dunia. Ini memiliki banyak variasi dan dijual di berbagai negara. Secara khusus, yang paling terkenal di pasar Indonesia adalah P150X. Diproduksi dari akhir 70-an hingga awal 80-an.
Yang membedakan dari Vespa P150X adalah memiliki bentuk yang agak bersudut atau bodi yang berbentuk kotak. Kursi pengemudi dan penumpang depan terpisah. Mesin sekitar 150cc.
Jika Anda tertarik, kami sarankan untuk memilih Vespa P150X dengan lampu sein. Tujuannya adalah untuk berjalan dengan aman di jalan raya, terutama jika menyangkut legalitas.
6. Yamaha RX King
Pada saat itu, RX-King adalah sepeda motor dengan akselerasi konstan. Kapasitas mesinnya 135cc. Sering digunakan pada balapan liar, itu identik dengan Gunung Gambrit.
Julukannya adalah Si Jambret, tapi selebihnya jangan salah paham. RX-King memiliki posisi berkendara yang sangat nyaman. Pijakan kaki sedikit ke depan dan setang dinaikkan untuk kenyamanan berkendara jarak jauh.
Jika Anda memiliki RX-King hari ini, jangan takut dengan perawatan. Sepeda motor ini memiliki komunitas yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Berbagai komponen masih banyak tersedia di pasaran.
7. Honda Astrea Grand
Sekilas, Honda Astrea Grand tidak ada yang istimewa. Wajar saja, motor ini menjadi simbol kesederhanaan pada masanya. Karena dikenal ekonomis dan kokoh, mereka sering dipasang untuk keperluan berkendara sehari-hari.
Honda Astra Grand dibekali mesin satu silinder 85,8cc empat langkah. Transmisi manual empat kecepatan adalah salah satunya. Semprotan bahan bakar masih menggunakan karburator. Motor ini terbilang lebih istimewa karena menjadi bestseller pada masanya.